KEPENDUDUKAN
Masalah Data Kependudukan
Masih Karut-marut
Senin, 16 Nopember 2009
JAKARTA (Suara Karya): Terbitnya UU Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga diharapkan bisa membuat data kependudukan yang ada keluar dari satu pintu. Untuk itu, perlu adanya peningkatan koordinasi antarinstansi yang terkait masalah kependudukan.
Demikian dinyatakan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sugiri Syarief usai bertemu dengan Ketua Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Pusat, Vita Nova Gamawan Fauzi, di Jakarta, beberapa hari lalu. Pada UU tersebut, BKKBN bukan lagi sebuah badan koordinasi, melainkan sebagai badan kependudukan.
Karena itu, diharapkan agar pendataan mengenai kependudukan, walau dari mana pun sumbernya, keluar dari satu pintu.
"Kita perlu duduk sama-sama lagi dengan berbagai instansi terkait. Sebab, masalah pendataan kependudukan seolah-olah masih karut-marut. BKKBN punya sendiri, BPS punya sendiri, dan PKK pun punya sistem kependudukan sendiri," tuturnya.
Ke depan, kata Kepala BKKBN, walaupun jumlah penduduk bertambah terus, tapi tetap di-update secara bersama-sama. Dengan adanya fungsi kependudukan di BKKBN, maka peningkatkan koordinasi akan terus dilakukan. Salah satunya peningkatan kerja sama dengan PKK. Sejak awal, PKK merupakan mitra kerja BKKBN dalam upaya menyejahterakan keluarga.
Merespons upaya peningkatan kerja sama ini, Ketua PKK Vita Nova Gamawan Fauzi mengatakan, PKK siap untuk terus bekerja sama dengan BKKBN. Pihaknya siap membantu program-program yang diluncurkan BKKBN.
Sebab, PKK dengan kader-kadernya di lapangan akan terus bermitra dan meningkatkan kerja sama itu.
"Memang demikianlah adanya, BKKBN punya program dan PKK punya kader di lapangan.
Jadi, kita akan membantu menyampaikan program-program dan terobosan-terobosan yang dilakukan BKKBN ke masyarakat," ujarnya.
Selama ini yang sudah berjalan ialah adanya kerja sama PKK dan KB Kes. Kerja sama itu memberikan dukungan yang sangat besar terhadap pencapaian program KB. Kalau boleh dihitung, pencapaiannya sampai 30 persen. PKK KB Kes merupakan dua rangkaian yang seolah-olah tidak bisa dipisahkan. Untuk itu, rangkaian kerja sama ini akan ditingkatkan.
Pada kesempatan ini, Sugiri Syarief juga melaporkan dan meminta Ny Vita Nova Gamawan Fauzi selaku Ketua PKK pusat mau menandatangani penghargaan yang akan diberikan kepada peserta KB lestari. Penghargaan itu akan diberikan kepada 99 pasangan KB lestari. (Budi Seno)
Sabtu, 28 November 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar